Cerita lama nih. tahun 2009.
Paa (Hindi: ??, Ayah) adalah sebuah film komedi-drama India 2009 yang diarahkan oleh R. Balakrishnan (disebut di layar lebar sebagai R. Balki) dan dibintangi oleh Amitabh Bachchan, Abhishek Bachchan, dan Vidya Balan.[2] Amitabh Bachchan dan Abhishek Bachchan, yang masing-masing merupakan ayah dan putra di kehidupan nyata, dalam film Paa, mereka memainkan peran yang berseberangan. Film tersebut dirilis di seluruh dunia pada 4 Desember 2009. Komposer veteran Ilaiyaraaja menskor musiknya.
Baca juga : Sinopsis Filem Cheeni Kum.
Filem ini meraih sambutan di India dan juga di box office. Amitabh Bachchan dapat Penghargaan Film Nasional untuk Aktor Terbaik ketiganya dan Penghargaan Aktor Terbaik Filmfare kelimanya dan Vidya Balan meraih Penghargaan Aktris Terbaik Filmfare pertamanya.
Senarai Pelakon.
Amitabh Bachchan sebagai Auro
Abhishek Bachchan sebagai Amol Arte
Vidya Balan sebagai Vidya
Paresh Rawal sebagai Mr. Arte
Arundhati Nag sebagai ibu Vidya (nenek Auro)
Satyajit Sharma sebagai Jaikirt
Prateek Katare sebagai Vishnu
Taruni Sachdev sebagai teman sekelas Auro
Sinopsis Film Paa :
Film yang berjudul “Paa” merupakan film yang menceritakan seorang anak bernama Auro. Auro adalah anak yang menderita sakit Progeria, iaitu penyakit genetic yang menyebabkan penderitanya memiliki usia 5-6 kali lebih cepat daripada usia biasa. Jadi, penderita Progeria akan memiliki kehidupan 5-6 kali lebih cepat daripada orang normal, misalnya penderita Progeria berumur 10 tahun, maka perkembangan fisiknya seperti orang berumur 60 tahun. Pada cerita ini, Auro digambarkan berusia 12 tahun, namun pada hakikatnya menyerupai orang yang berusia 80 tahun.
Auro tinggal bersama ibu dan neneknya yang sering dipanggil “Bum”. Ibu Auro bekerja sebagai ginekologyst dan sering menangani kasus melahirkan. Saat ibunya bekerja, Auro dirawat oleh neneknya di rumah. Dan ayahnya adalah MP Amol Parte, seorang politikus muda terkenal, namun Amol sama sekali tidak mengetahui jika dirinya memiliki seorang anak iaitu Auro.
Amol Arte tidak mengetahui Auro adalah anaknya dikarenakan ketika ibu Auro, Vidya, masih kuliah di fakultas kedokteran secara tidak sengaja ia bertemu dengan seorang pria, yaitu Amol Arte yang sedang menempuh kuliah di Fakultas Hukum. Mereka berpacaran, kemudian melakukan hubungan di luar nikah. Vidya hamil, namun Amol menyuruhnya untuk menggugurkan karena Amol ingin menjadi politikus besar. Namun Vidya tidak melakukannya, Vidya justru memutuskan hubungan dengan Amol dan membesarkan anaknya sendiri, iaitu Auro.
Meskipun menderita Progeria yang menyebabkan Auro tampak seperti kakek-kakek secara fisik, namun Auro juga merasakan duduk di bangku sekolah. Beruntungnya karena teman-teman Auro tidak mengucilkannya bahkan justru menghormati dan menyayangi Auro. Auro selalu tampak ceria bersama temannya, ia bahkan memimpin gerakan “king-kong” yang diciptakannya sendiri dan ditirukan oleh semua teman-temannya.
Auro terpilih memenangkan lomba visi India yang di resmikan oleh MP Amol Arte(sepemahaman saya, MP itu sejenis politikus). Auro hanya mengecat globe dengan warna putih kemudian meninggalkannya begitu saja di ruangan lomba karena ia ingin buang air kecil. Namun, MP Amol melihat globe tersebut sebagai lahan India yang kosong dan adanya perdamaian yang ingin disampaikan dalam globe yang dicat putih itu. Dari sinilah Auro mulai berteman dengan MP Amol.
Keesokan hari setelah MP Amol mengunjungi sekolah Auro, para pemburu media berdatangan dan memenuhi gerbang sekolah Auro karena tidak pernah melihat kasus Progeria. Auro merasa terganggu dan mengirim email ke MP Amol yang berisi “I hate u..”. Setelah itu, MP Amol menetralkan kondisi di sekolah Auro sehingga Auro bisa tenang kembali. MP Amol juga meminta Auro menyebutkan permintaannya sehingga Amol bisa menebus kesalahannya pada Auro. Karena Auro melihat gambar di sekitarnya, ia langsung terpikir ingin berkunjung ke kediaman presiden. MP Amol pun menyetujui dan menetapkan tanggal 11 mereka akan pergi bersama ke Delhi.
Namun pada tanggal yang sudah ditentukan ternyata Amol tidak datang menjemput Auro karena menyelesaikan masalah politiknya. Auro merasa kecewa, dia mengurung diri dalam kamar. Permintaan maaf dari Amol pun diabaikannya. Kemudian ibunya berusaha untuk membujuknya dengan memberikan sebuah hadiah untuknya, dan lama-kelamaan Auro pun luluh.
Di hari ulangtahun Auro, ibunya memberikan hadiah yang berisi foto dirnya (Vidya) bersama Amol. Disitu Vidya menceritakan bahwa Amol adalah ayah dari Auro. Setelah itu Vidya menjalin janji dengan Auro untuk merahasiakan hal tersebut dari Amol. Vidya tidak ingin Amol mengetahui jika Auro adalah anaknya.
Suatu ketika Amol menelfon keluarga Auro untuk kembali meminta maaf dan mengajaknya ke Delhi untuk menepati janjinya. Untuk kali ini Auro menerima permintaan Amol tersebut. Keesokan harinya Auro dan Amol berangkat ke Delhi. Dalam perjalanannya Auro mencari kesamaan antara dirinya dan Amol untuk membuktikan apakah Amol itu adalah ayahnya, bahkan Auro sempat hampir kelepasan mengatakan bahwa Amol adalah ayahnya.
Sepulang dari Delhi, Auro melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu berangkat sekolah dan bermain bersama teman-temannya. Saat bermain dalam pertandingan baseball, Auro terjatuh dan mengharuskan dirinya untuk dibawa ke Rumah Sakit karena fisiknya yang lemah dan berbeda dengan anak seumurannya. Fisik yang dimilikinya sama seperti fisik yang dimiliki oleh orang berusia 80 tahun. Mendengar Auro di Rumah Sakit, Amol langsung datang menjenguknya. Saat masuk ruang kamar Auro, Amol melihat ada ibu Auro yang menemaninya. Ketika ibu Auro berbalik badan, Amol kaget dan tercengang. Ternyata ibu Auro adalah orang yang paling dicintainya yang dulu meninggalkannya yaitu Vidya. Tak berapa lama, Auro terbangun dan menginginkan mereka untuk bersatu kembali, namun Vidya menolaknya. Akibatnya Auro tersedak dan Auro mengalami Stroke. Saat Auro terbangun kembali, Auro menatap sayup mereka berdua. Auro kembali berkata bahwa Ia ingin ayah ibunya bersatu kembali. Melihat Auro yang sudah lemas dan tak berdaya, akhirnya mereka berdua mengiyakan permintaan Auro. Setelah melihat ayah ibunya bersatu, Auro menghembuskan nafas terakhirnya. Akhirnya Amol dan Vidya bersatu menjadi sebuah keluarga.
Hubungan BK dengan film Paa
Berawal dari munculnya konflik. Konflik yang terjadi adalah Vidya hamil namun Amol tidak mau bertanggung jawab karena ia belum siap membina keluarga dan ingin melanjutkan kuliahnya sampai menjadi politikus terpandang. Karena itulah muncul dissolution dimana masalah yang dihadapi itu tidak dapat diselesaikan dan akhirnya perpisahan yang dipilih.Dari konflik ini peran ibu Vidya sangat penting yaitu ketika Vidya menceritakan tentang permasalahannya,dengan tegas Ibu Vidya membimbing dan memberikan solusiyang terbaik untuk anaknya. Semangat dan dorongan serta kekuatan untuk tetap bertahan dari ibu Vidya saat itu menyelamatkan segalanya, termasuk nasib janin yang dikandung Vidya.Dalam hal ini ibu Vidya berperan Fungsi pemahaman yaitu fungsi konseling yang menghasilkan pemahaman bagi klien atau kelompok klien tentang dirinya, lingkungannya, dan berbagai informasi yang dibutuhkan. Pemahaman diri meliputi pemahaman tentang kondisi psikologis seperti: intelegensi, bakat, minat, dan ciri-ciri kepribadian, serta pemahaman kondisi fisik seperti kesehatan fisik (jasmaniah).Selain itu Fungsi pencegahan adalah fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi tercegahnya atau terhindarnya klien atau kelompok klien dan berbagai permasalahan yang mngkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dan proses perkembangan. Fungsi pengentasan adalah fungsi konseling yang menghasilkan kemampuan klien atau kelompok klien untuk memecahkan masalah-masalah yang dialaminya dalam kehidupan dan/atau perkembangannya.
Kemudian permasalahan muncul kembali setelah anak Vidya lahir, anaknya ternyata menderita progeria. Progeria merupakan penyakit kesalahan kode genetik (terjadi mutasi), tepatnya kelainan protein (Lamin A) di sekitar inti sel atau menurut para ahli lainnya kesalahan terdapat di kromosom nomor 1, pada seseorang yang mengakibatkan penuaan dini sebelum waktunya. Vidya memberikan nama Auro. Di usia 12 tahun saat Auro mulai tampak seperti kakek-kakek berusia 80 tahunan, daya ingat dan kecerdasannya tetap seperti anak di usia perkembangannya.
Beruntung, pertumbuhan Auro didukung oleh lingkungan yang baik. Di sekolah Auro memiliki teman yang sangat menyayanginya, serta guru yang memahami kondisinya. Hingga hampir tidak pernah mereka memandang Auro dengan sebelah mata. Keadaan ini otomatis memberi pengaruh yang baik untuk perkembangannya. Progeria belum dapat dicegah maupun diobati. Yang bisa kita lakukan bila dihadapkan dengan kasus seperti itu adalah tetap mendampingi dan memberi semangat kepada sang penderita. Bimbingan untuk membangun rasa percaya diri pun sangat dibutuhkan. Tak ketinggalan, satu hal yang utama dalam menghadapi kasus Progeria yaitu kesabaran, karena para penderita Progeria memiliki emosi yang cenderung tidak stabil. Sehingga emosi kita pun bisa saja ikut tidak stabil ketika kita menghadapi mereka. Terlepas dari keadaan fisiknya yang terlihat tua, Auro tetap anak kecil yang tumbuh dengan segala permasalahan anak-anak. Tentang pertemanan, tentang kebutuhan dimanja, dan emosional yang masih mudah labil. Di usianya yang ke 13 tahun, ia kemudian diresahkan dengan keberadaan ayahnya di sampingnya. Pengaruh hubungan pertemanan di usianya memang sangat besar dalam membentuk karakternya. Ia mendapatkan definisi ayah sesuai dengan apa yang ia dengar dari temannya. anak-anak progeria memiliki sensitifitas yang tinggi dan emosional yang sangat sering labil. Keluarga merupakan inti terpenting yang mendukung kesejahteraan hidup penderita Progeria seperti Auro. Keluarga berperan sebagai penyemangat, pemberi kasih sayang, dan interaksi sosial Auro.
Tipe pola asuh yang terlihat dalam cerita lebih kepada otoritatif dimana orang tua membebaskan pilihan anak namun masih berperan sebagai pengawas. Namun pengawasan yang ditunjukkan cenderung pada pengawasan terhadap hal-hal untuk meminimalisir dampak dari Progeria. Misalnya, dalam hal makan masih harus dibatasi apa yang boleh atau tidak. Namun untuk kegiatan atau hal yang harus dilakukan, orang tua Auro membebaskan.Dalam hal ini, antara konselor dan klien (Orang tua dan Auro) berdasarkan sikap saling percaya dan saling terbuka. Kedua partisipan saling mengandalkan sebagai pribadi yang berkehendak baik.
Pengajaran dan Motivasi yang kita boleh ambil.
- Auro bersekolah meskipun dirinya tahu umurnya yang tak panjang.
- Semangat ibu Auro yang harus merawatnya tanpa seorang ayah.
- Kebertanggungjawaban pihak sekolah dan pihak rumah dalam menjaga mental Auro agar tidak ketinggalan.
- PemikiranAuro yang kritis yang ditampilkan melalui globe warna putih yang dibuatnya.
- Seorang tokoh “Amol Carte” meski dirinya telah dicap negatif oleh pemberitaan media tapi akhirnya dia dapat mengembalikan nama baiknya melalui skenarionya dimana seorang wartawan diposisikan layaknya dia.
Discover more from Zikri Husaini
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
Leave a Reply